Minggu, 27 April 2014

Dahsyatnya Hari Kiamat Besar itu !!!

Salah satu peristiwa yang pasti akan terjadi di masa yang tidak akan lama lagi adalah datangnya waktu kehancuran dunia dan alam semesta seluruhnya. Peristiwa itu dikenal dengan nama hari kiamat. Pada hari itu, terjadi kehancuran dan kekacauan yang maha dahsyat. Tidak ada satu tempatpun yang bisa dijadikan sebagai tempat untuk menyelamatkan diri dan tidak ada satu orangpun yang menyelamatkan orang lain. Masing-masing orang hanya memikirkan keselamatan diri sendiri.

Pada kesempatan ini, kami mencoba mengumpulkan ayat-ayat dari Al Qur`an yang khusus menerangkan tentang peristiwa yang sangat menakutkan tersebut. Tujuannya adalah untuk mengingatkan kita agar lebih waspada dan menambah keimanan kita kepada kekuasaan Allah tabaraka wa ta’ala.

Di sini, kami hanya membahas tentang peristiwa kiamat hanya pada saat terjadinya kehancuran alam semesta, yaitu ketika tiupan pertama sangkakala. Adapun tentang peristiwa hari kiamat yang terjadi setelah tiupan sangkakala kedua di padang mahsyar, maka kami tidak membahasnya di sini.

KEADAAN ALAM SEMESTA PADA SAAT DATANGNYA KIAMAT

1. QS Al Haqqah ayat 13-16:

فَإِذَا نُفِخَ فِي الصُّورِ نَفْخَةٌ وَاحِدَةٌ (13) وَحُمِلَتِ الْأَرْضُ وَالْجِبَالُ فَدُكَّتَا دَكَّةً وَاحِدَةً (14) فَيَوْمَئِذٍ وَقَعَتِ الْوَاقِعَةُ (15) وَانْشَقَّتِ السَّمَاءُ فَهِيَ يَوْمَئِذٍ وَاهِيَةٌ




“Maka apabila sangkakala telah ditiup sekali, dan diangkatlah bumi dan gunung-gunung, lalu keduanya dibenturkan dengan sekali benturan, maka pada hari itu terjadilah hari kiamat dan terbelahlah langit, karena pada hari itu langit menjadi lemah.”

2. QS Al Qiyamah ayat 7-11:

يَسْأَلُ أَيَّانَ يَوْمُ الْقِيَامَةِ (6) فَإِذَا بَرِقَ الْبَصَرُ (7) وَخَسَفَ الْقَمَرُ (8) وَجُمِعَ الشَّمْسُ وَالْقَمَرُ (9) يَقُولُ الْإِنْسَانُ يَوْمَئِذٍ أَيْنَ الْمَفَرُّ (10) كَلَّا لَا وَزَرَ




“Manusia berkata: “Kapankah hari kiamat itu (terjadi)?” Maka apabila mata terbelalak (ketakutan), dan apabila bulan telah hilang cahayanya, dan matahari dan bulan dikumpulkan, pada hari itu manusia berkata: “Ke manakah tempat melarikan diri?” Sekali-kali tidak! Tidak ada tempat berlindung!”

3. QS At Takwir ayat 1-14:


إِذَا الشَّمْسُ كُوِّرَتْ (1) وَإِذَا النُّجُومُ انْكَدَرَتْ (2) وَإِذَا الْجِبَالُ سُيِّرَتْ (3) وَإِذَا الْعِشَارُ عُطِّلَتْ (4) وَإِذَا الْوُحُوشُ حُشِرَتْ (5) وَإِذَا الْبِحَارُ سُجِّرَتْ (6) وَإِذَا النُّفُوسُ زُوِّجَتْ (7) وَإِذَا الْمَوْءُودَةُ سُئِلَتْ (8) بِأَيِّ ذَنْبٍ قُتِلَتْ (9) وَإِذَا الصُّحُفُ نُشِرَتْ (10) وَإِذَا السَّمَاءُ كُشِطَتْ (11) وَإِذَا الْجَحِيمُ سُعِّرَتْ (12) وَإِذَا الْجَنَّةُ أُزْلِفَتْ (13) عَلِمَتْ نَفْسٌ مَا أَحْضَرَتْ



“Apabila matahari dihancurkan, apabila bintang-bintang berjatuhan, apabila gunung-gunung dihancurkan, apabila unta-unta yang bunting ditinggalkan (tidak diperdulikan), apabila binatang-binatang liar dikumpulkan, apabila lautan mendidih, apabila ruh-ruh dipertemukan, apabila bayi-bayi perempuan yang dikubur hidup-hidup ditanya karena dosa apakah dia dibunuh, apabila catatan-catatan (amal perbuatan manusia) dibuka, apabila langit dilenyapkan, apabila neraka Jahim dinyalakan, dan apabila surga didekatkan, maka tiap-tiap jiwa akan mengetahui apa yang telah dikerjakannya.”

4. QS Al Infithar ayat 1-5:


إِذَا السَّمَاءُ انْفَطَرَتْ (1) وَإِذَا الْكَوَاكِبُ انْتَثَرَتْ (2) وَإِذَا الْبِحَارُ فُجِّرَتْ (3) وَإِذَا الْقُبُورُ بُعْثِرَتْ (4) عَلِمَتْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ وَأَخَّرَتْ



“Apabila langit terbelah, apabila bintang-bintang jatuh berserakan, apabila lautan menjadikan meluap, dan apabila kuburan-kuburan dibongkar, maka tiap-tiap jiwa akan mengetahui apa yang telah dikerjakan dan yang dilalaikannya.”

5. QS Al Insyiqaq ayat 1-5:

إِذَا السَّمَاءُ انْشَقَّتْ (1) وَأَذِنَتْ لِرَبِّهَا وَحُقَّتْ (2) وَإِذَا الْأَرْضُ مُدَّتْ (3) وَأَلْقَتْ مَا فِيهَا وَتَخَلَّتْ (4) وَأَذِنَتْ لِرَبِّهَا وَحُقَّتْ




“Apabila langit terbelah, dan ia patuh kepada Rabbnya (untuk terbelah), dan sudah semestinya langit itu patuh; dan apabila bumi diratakan dan ia melemparkan apa yang ada di dalamnya dan menjadi kosong, dan ia patuh kepada Rabbnya (melemparkan apa yang ada di dalamnya), dan sudah semestinya bumi itu patuh.”

6. QS Al Zalzalah ayat 1-5:

إِذَا زُلْزِلَتِ الْأَرْضُ زِلْزَالَهَا (1) وَأَخْرَجَتِ الْأَرْضُ أَثْقَالَهَا (2) وَقَالَ الْإِنْسَانُ مَا لَهَا (3) يَوْمَئِذٍ تُحَدِّثُ أَخْبَارَهَا (4) بِأَنَّ رَبَّكَ أَوْحَى لَهَا

“Apabila bumi digoncangkan dengan goncangan (yang dahsyat) dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya, manusia bertanya: “Mengapa bumi (menjadi begini)?” Pada hari itu bumi menceritakan beritanya bahwasanya Rabbmu telah memerintahkan (yang demikian itu) kepadanya.”

Dalam sebuah hadits, Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:


من سره أن ينظر إلى يوم القيامة كأنه رأي عين فليقرأ {إذا الشمس كورت} و {إذا السماء انفطرت} و {إذا السماء انشقت}



“Barangsiapa yang ingin melihat kepada (kedahsyatan) hari kiamat seolah-olah dia melihat dengan mata kepala sendiri, hendaklah dia membaca surat “idzasy syamsu kuwwirat” (At Takwir), “idzas samaa`u infatharat” (Al Infithar), dan “idzas samaa`u insyaqqat” (Al Insyiqaq).” [HR At Tirmidzi (3333) dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu. Hadits shahih.]

KEADAAN MANUSIA PADA SAAT DATANGNYA KIAMAT

Ayat-ayat di atas menerangkan tentang keadaan alam pada saat datangnya kiamat. Lantas bagaimana halnya dengan manusia itu sendiri? Bagaimanakah keadaan mereka pada saat datangnya kiamat? Ayat-ayat berikut ini menggambarkannya.

7. QS Al Hajj ayat 1-2:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمْ إِنَّ زَلْزَلَةَ السَّاعَةِ شَيْءٌ عَظِيمٌ (1) يَوْمَ تَرَوْنَهَا تَذْهَلُ كُلُّ مُرْضِعَةٍ عَمَّا أَرْضَعَتْ وَتَضَعُ كُلُّ ذَاتِ حَمْلٍ حَمْلَهَا وَتَرَى النَّاسَ سُكَارَى وَمَا هُمْ بِسُكَارَى وَلَكِنَّ عَذَابَ اللَّهِ شَدِيدٌ




“Wahai manusia, bertakwalah kalian kepada Rabb kalian, sesungguhnya kegoncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat). (Ingatlah) pada hari (ketika) kalian melihat kegoncangan itu, lalailah semua wanita yang menyusui dari anak yang disusuinya, gugurlah kandungan segala wanita yang hamil, dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, akan tetapi azab Allah itu sangatlah keras.”

8. QS ‘Abasa ayat 33-37:


فَإِذَا جَاءَتِ الصَّاخَّةُ (33) يَوْمَ يَفِرُّ الْمَرْءُ مِنْ أَخِيهِ (34) وَأُمِّهِ وَأَبِيهِ (35) وَصَاحِبَتِهِ وَبَنِيهِ (36) لِكُلِّ امْرِئٍ مِنْهُمْ يَوْمَئِذٍ شَأْنٌ يُغْنِيهِ



“Apabila datang suara yang memekakkan pada hari ketika manusia lari dari saudaranya, dari ibu dan bapaknya, dari istri dan anak-anaknya. Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang menyibukkannya.”

9. QS Al Qari’ah ayat 1-5:


الْقَارِعَةُ (1) مَا الْقَارِعَةُ (2) وَمَا أَدْرَاكَ مَا الْقَارِعَةُ (3) يَوْمَ يَكُونُ النَّاسُ كَالْفَرَاشِ الْمَبْثُوثِ (4) وَتَكُونُ الْجِبَالُ كَالْعِهْنِ الْمَنْفُوشِ



“Hari kiamat. Apakah hari kiamat itu? Tahukah kamu apakah hari kiamat itu? Pada hari itu manusia adalah seperti anai-anai yang bertebaran dan gunung-gunung adalah seperti bulu yang dihambur-hamburkan.”

Demikianlah beberapa ayat yang menerangkan tentang keadaan alam semesta dan manusia ketika sangkakala pertama ditiupkan dan ketika itulah hari kiamat yang telah dijanjikan itu tiba. Kita memohon kepada Allah agar diberikan akhir kehidupan yang baik (husnul khatimah). Amin Ya Rabbal 'alamin.

Pedihnya Siksa Neraka Itu Ketika Nabi Muhammad SAW Isra Mi'raj

Perjalan Rasulullah S.A.W ketika isra’ mi’raj

Pada 27 Rajab pada malam hari, tiga orang Malaikat turun ke bumi, mereka adalah Jibril, Mikail, dan seorang malaikat lainnya. Mereka bermaksud mengisra’ mi’rajkan nabi Muhammad S.A.W Mensucikan dan mengisi hatinya dengan hikmat, ilmu, yakin, dan islam. Kemudian beliau dibawa para malaikat itu untuk perjalanan malam hari (isra’) dari masjidil haram (makkah) menuju masjidil aqsha (palestina) beliau mengendarai seekor binatang mirip biqhal yang punya kecepatan bagaikan kilat itu disebut buroq. Disitulah tempat Rasullulah S.A.W Melihat makhluk yang menyeramkan sedang mengejar beliau dengan membawa kayu obor bernyala-nyala dan dengan api itu ia bermaksud hendak membinasakan Rasulullah saw. Dialah Jin Ifrit. Untuk menolak dan menghancurkan Ifrit maka jibril mengajarkan suatu do’a, jarak Ifritpun sudah semakin dekat Rasulullah saw. Segera membaca kalimat do’a, maka jatuh tersungkurlah Ifrit ke atas tanah dan terbakar menjadi abu oleh api obornya sendiri. Rasulullah dan para malaikat mengerjakan sholat dua rekaat, dan beliau bertindak sebagai imam. Selesai sholat, Jibril mengajak Rasulullah untuk melakukan mi’raj, yaitu naik ke langit berlapis tujuh, disanalah

Rasulullah berjumpa dengan ruh para nabi yaitu:

o Nabi Adam AS

o Nabi Idris AS

o Nabi Isa AS

o Nabi Yahya AS

o Nabi Harun AS

o Nabi Yusuf AS

o Nabi Musa AS

o Nabi Ibrahim AS

Setiap bertemu dengan ruh para nabi selalu terjadi salam-salaman di baitul Makmur pada langit ke tujuh Rasulullah S.A.W melakukan sembahyang bersama para malaikat, setelah selesai sholat beliau diajak melihat syurga, di syurga Rasulullah S.A.W menyaksikan berbagai macam kesenangan dan kenikmatan, keindahan dan kedamaian yang tiada bandingnya dengan yang ada di dunia ini sungguh tak tergambarkan oleh angan-angan manusia.

Adapun tingkatan Surga yaitu:

 Firdaus

 Jannatul adn

 Jannatun naim

 Jannatul ma’wa

 Darussalam

 Darul Muqamah

 Al-Muqamul-Amin

Pengertian Neraka

- Neraka adalah tempat berlakunya hukum pengadilan Allah bagi orang-orang yang berdosa dan durhaka kepadanya.

- Neraka adalah tempat balasan yang setimpal sesuai dengan perbuatan atau dosa yang dilakukan manusia selama hidupnya di dunia.

- Neraka puncak dari segala kesengsaraan dan kepedihan, tak ada kesenangan, jauh dari pertolongan, segala macam siksaan yang mengerikan telah tersedia, suara-suara menakutkan, jeritan-jeritan pilu karena kesakitan, ratap penyesalan, bau busuk darah dan nanah menggelegaknya cairan logam yang panas merebusjasad tak berkesudahan.

Adapun tingkatan neraka yaitu:

• Jahanam

• Lazha

• Jahim

• Hutamah

• Saqar

• Sa’ir

• Hawiyah

kemudian Rasulullah diperlihatkan siksaan-siksaan yang ada di neraka, diantaranya:

 Rasulullah S.A.W diperlihatkan seseorang yang dibelenggu kedua tangan dan kakinya, dibenamkan kedalam cairan yang mendidih yang tak terkira panasnya. Mereka menjerit-jerit kesakitan, setelah dibenamkan mereka ditarik lagi ke atas kali ini di tuangkan cairan logam mendidih dan membara kedalam mulut mereka. Itulah siksaan bagi orang-orang yang tak percaya adanya Tuhan. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda:“Sesungguhnya, tebal kulit seorang kafir (di neraka) ialah 42 hasta ukuran orang kuat yang besar. Giginya sebesar gunung Uhud, dan sungguh tempat duduknya dia di Jahannam seluas Makkah dan Madinah.” (HR. At-Tirmidzi dan al-Hakim. Lihat Shahihul Jami’ no. 2110) Namun, karena dahsyatnya neraka, kulit tersebut matang ketika terbakar. Allah Subhanallahu wa Ta’ala berfirman: “Sesungguhnya orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain supaya mereka merasakan azab. Sesungguhnya Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.” (an-Nisa: 56)

 Kemudian Rasulullah diperlihatkan orang-orang yang meninggalkan sholat ketika hidup di dunia, mereka mendapatkan balasan tubi menimpa kepala mereka sampai hancur. Kepala itu tumbuh lagi dan dipukul lagi, begitulah seterusnya. “Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat. (Yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya.” (QS. Al-Ma’un: 4–5). Para ulama menerangkan bahwa yang dimaksud “lalai” dalam ayat di atas mencakup tiga bentuk perbuatan, yaitu:

 Menunda-nunda shalat hingga baru dikerjakan ketika waktu shalat hampir berakhir.

 Mengerjakan shalat tanpa memperhatikan syarat dan rukunnya sebagaimana yang diperintahkan.

 Mengerjakan shalat tanpa disertai kekhusyukan dan tanpa merenungi makna bacaan shalat. Adapun siksa kubur, yang akan dialami oleh orang yang lalai dalam shalatnya, disebutkan dalam hadis Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dari sahabat Samurah bin Jundab. Dalam hadis tersebut diceritakan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melihat siksa bagi orang yang lalai dalam shalatnya, yaitu kepalanya akan dipecahkan dengan sebuah batu besar dan hal itu dilakukan berulang kali. (HR. Bukhari)

 Ditunjukkan pula balasan bagi orang-orang yang sengaja meninggalkan puasa di bulan ramadhan,Dari Abu Umamah al-Bahili radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam berkata, “… Kemudian keduanya membawaku, ternyata ada satu kaum yang digantung dalam keadaan kaki di atas dan mulut mereka robek-robek. Darah mengalir dari mulut mereka. Aku berkata, ‘Mereka adalah orang yang berbuka di bulan puasa sebelum dihalalkan berbuka’.” (HR. Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban. Lihat ash-Shahihah no 3951, dinyatakan shahih oleh asy-Syaikh Muqbil dalam ash-Shahihul Musnad)

 Lalu diperlihatkan orang-orang yang perutnya mengembung besar melebihi perutnya, dari mulutnya keluar cairan nanah yang berbau sangat busuk, sedangkan sekujur tubuhnya dirayapi berbagai macam binatang berbisa yang tiada henti-hentinya menggigit dan menyengat sambil mengeluarkan bisa. Itulah siksaan bagi orang-orang yang suka berjudi, mabuk-mabukan dengan minuman keras sehingga lenyap akal pikiran mereka, memakan makanan haram pada waktu hidup di dunia. Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Musa Al-Asy’ari radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda,

“Ada tiga macam manusia yang tidak masuk surga, peminum khamr, pemutus silaturahim, dan orang yang mempercayai sihir. Barangsiapa mati sebagai peminum khamr, maka Allah memberinya minum dari sungai Ghuthah. Seseorang bertanya, ‘Apa itu sungai Ghuthah?’ Rasul menjawab, ‘Sungai yang mengalir dari kemaluan para pelacur. Para penghuni neraka lainnya merasa terganggu oleh bau kemaluan mereka’.” (HR. Ahmad dalam Musnadnya 4/399) “Sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan”. (Al Maaidah: 90)

 Kemudian bagi orang-orang yang suka memfitnah sehingga mencelakakan orang lain, maka lidah dan bibirnya dipotong-potong. Lidah dan bibirnya yang putus itu segera tumbuh lagi, lalu dipotong lagi hingga seterusnya.

 Di tunjukkan lagi orang-orang yang mencakari dan menggaruk badanya sendiri dengan kuku yang panjang dan tajam, dan mengucurkan darah. Itulah siksaan bagi orang-orang yang bertengkar sesama muslim.,

 Ada juga dua orang sedang berkelahi mati-matian dikelilingi binatang raksasa, mereka itu adalah orang-orang yang semasa hidupnya suka berjudi dan mengadu binatang seperti ayam, jangkrik, kambing, kuda dan lain-lain.

 Ada sekelompok orang yang menghadapi daging segar tapi mereka lebih suka memakan daging yang amat busuk dari pada daging segar, itulah siksaan bagi pelaku zina, mereka berbuat serong padahal mereka mempunyai istri atau suami yang sah. Masih hadits dari Abu Umamah al-Bahili radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam berkata, “… Kemudian keduanya membawaku, ternyata ada satu kaum yang tubuh mereka sangat besar, bau tubuhnya sangat busuk, paling jelek dipandang, dan bau mereka seperti bau tempat pembuangan kotoran (comberan). Aku tanyakan, ‘Siapakah mereka?’ Keduanya menjawab, ‘Mereka adalah pezina laki-laki dan perempuan’.” (HR. Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban. Lihat ash-Shahihah no 3951, dinyatakan shahih oleh asy-Syaikh Muqbil dalam ash-Shahihul Musnad) “Barangsiapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa (nya), (yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu”.(Al Furqaan: 68-69)

 Dan ada pula yang berenang di genangan darah dan nanah yang panas, mereka di hujani batu-batu neraka yang panas membara hingga kepala mereka hancur, itulah siksa bagi orang yang semasa hidupnya di duniasuka memakan riba atau membungakan uang berlipat-lipat.

 Lalu di tempat lain terlihat orang-orang yang ditusuk mulutnya, telinganya,hidungnya. Itulah siksaan bagi orang yang mempergunakan mulut telinga, mata dan hidungnya untuk berbuat dosa dan maksiat, dulu mulutnya digunakan untuk mengumpat, berdusta, bergunjing, dan berkata kotor, telinga, mata dan hidung digunakan untuk berbuat maksiat dan dilarang agama. Dari Usamah bin Zaid, ia berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda: “Akan didatangkan seseorang kemudian dia dicampakkan ke neraka. Maka dia di sana berputar seperti berputarnya keledai di tempat penggilingannya, hingga para penduduk neraka berkumpul mengelilinginya. Mereka berkata kepadanya: “Wahai fulan, bukankah engkau dulu di dunia yang menyuruh kami kepada yang baik dan melarang kami dari yang mungkar?” Usamah berkata, dia menjawab: “Aku dulu menyuruh kalian kepada yang baik (tapi) aku tidak melakukannya. Dan aku melarang kalian dari yang jelek, (tapi) aku melakukannya.” (Shahihul Jami’) Dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda: “Pada malam Isra’ aku dibawa kepada beberapa kaum yang lidah mereka dipotong dengan gunting api. Setiap kali selesai dipotong, lidah itu kembali lagi. Aku berkata: “Siapa mereka itu, wahai Jibril?” Jibril berkata: “Mereka adalah para penceramah dari kalangan umatmu yang mereka mengucapkan apa yang tidak mereka lakukan dan mereka membaca Kitabullah, tapi tidak mengamalkannya.” (Shahihul Jami’: 128)

 Terhadap orang yang mendustakan ayat seperti Al Qur’an, mereka akan ditimpa kehinaan dan siksa yang keras: “Apabila datang sesuatu ayat kepada mereka, mereka berkata: “Kami tidak akan beriman sehingga diberikan kepada kami yang serupa dengan apa yang telah diberikan kepada utusan-utusan Allah.” Allah lebih mengetahui di mana Dia menempatkan tugas kerasulan. Orang-orang yang berdosa, nanti akan ditimpa kehinaan di sisi Allah dan siksa yang keras disebabkan mereka selalu membuat tipu daya.” [Al An’aam 124]

 Orang-orang yang mengabaikan ajaran dan perintah agama serta tidak yakin dengan adanya Tuhan, maka kepala mereka disiram dengan cairan timah panas, tentu saja mereka melolong kesakitan terkelupas kulit dan daging dibagian kepala mereka.

 Siksaan bagi koruptor, pemeras, perampok, dan pencuri tanganya yang dipotong utuh lagi, namun segera di potong lagi.

 Dan bagi para pelacur, gigolo (pelacur laki-laki), wanita yang suka menggugurkan kandungan karena hubungan gelap dan para pengusaha rumah pelacur, digantung dan dibenamkan ke dasar neraka.

 Sedangkan bagi para pelaku homo seksual dan lesbian, pantatnya ditusuk dengan besi menyala dan dipanggang diatas api neraka yang menjilat-jilat.

 Ada juga orang-orang yang berlari pontang-panting karena diberi pakaian dari api yang membakar tubuh mereka sendiri, siksaan ini ditambah dengan pukulan cabuk terbuat dari besi panas yang bergigi tajam, itulah siksaan bagi mereka yang berdurhaka kepada kedua orang tuanya meskipun mereka beriman kepada Allah. Mereka akan disiksa terus selama belum mendapat ampunan dari kedua orangtuanya. Karena,Allah swr menyifati orang yang berbuat durhaka kepada kedua orang tuanya sebagai orang yang jabbaar syaqiy ‘orang yang sombong lagi celaka’. Tentang hal ini Allah swt berfirrnan, “Dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka. ‘(Maryam: 32)”

 Bahkan ada juga orang yang kikir, serakah, sering makan harta anak yatim piatu mereka disetrika dengan besi panas hingga punggung mereka hancur luluh sekejap kemudian punggung mereka pulih lagi lalu disetrika lagi, dan lain sebagainya. “Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka)”. (An Nisaa: 10)

 Tidak ada setitik dosa pun yang terhindar dari hukuman Tuhan, maka selagi hidup di dunia seorang harus melangkah dijalankan yang benar, yaitu jalan agama yang diridhoi Allah.

Senin, 17 Maret 2014

Godaan Syaitan Pada Anak Yang Baru Lahir



Bismillahirrahmanirrahiim

Ada sebuah hadits, dari Abu Hurairah ra yang meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda,

"Tidak ada seorang bayi pun dari anak Adam yang terlahir, kecuali ia pasti mendapat tusukan dari syaitan sehingga bayi itu menangis dan menjerit karenanya, kecuali Maryam dan putranya (Nabi Isa as)." (HR. Bukhari dan Muslim)

Dalam hadits lain, Rasulullah SAW bersabda, "Jeritan bayi ketika lahir adalah karena mendapat tusukan syaitan." (HR. Muslim)

Dari hadits di atas dijelaskan bahwa semua manusia, entah itu orang tuanya muslim atau tidak, ketika bayi lahir maka akan didatangi syaitan dan diganggu pada saat dilahirkan. Datangnya syaitan pada saat itu adalah untuk menancapkan tusukan ujung jarinya pada kedua mata anak Adam.

Syaitan Mencari Pengikut

Tujuan syaitan menusukkan jarinya tersebut adalah syaitan berharap kelak di kemudian hari, anak Adam tersebut menjadi pengikut setianya. Matanya tidak bisa "MELIHAT" dengan benar antara yang baik dan yang jahat.

Kebaikan akan tampak menjadi bayang-bayang yang samar sehingga ia akan enggan menuju ke arah kebaikan tersebut. Kejahatan akan tampak seperti kilauan cahaya yang snagat meggiurkan sehingga ia akan berlari untuk menyongsongnya.

Oleh karena itu, Rasululah SAW memberi tuntunan kepada umatnya agar terhindar dari gangguan syaitan pada saat bayi dilahirkan.

Pertama

Dengan diazani pada telinga kanannya dan diiqamatkan pada telinga kirinya.

Ibnu Abbas ra menuturkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Ajarkanlah kalimat 'Laa ilaaha Illallahu' kepada anak-anakmu sebagai kalimat pertama yang mereka dengar." (HR. Al-Hakim)

Rasulullah SAW juga bersabda, "Barang siapa yang mendapati seorang bayi yang dilahirkan, kemudian diazankan di telinga kanannya dan diiqamatkan di telinga kirinya, maka ia tidak akan diganggu oleh Ummu Shibyan (syaitan yang selalu mengganggu anak kecil)." (HR. Ibn Sunny dari Hasan ibn Aki ra)

Menurut Rasululah SAW, syaitan akan ketakutan dan berlari sejauh-jauhnya apabila mendengar suara azan.

Kedua

Hal kedua yang bisa dilakukan pada bayi yang baru lahir adalah dengan dibacakan surat Al-Ikhlas pada kedua telinganya. Imam Muhyiddin Abi Zakaria Yahya dalam kitabnya Al-Adzkar Al-Nawawiyyah menjelaskan bahwa Rasullah SAW membacakan surat Al-Ikhlas pada telinga anak yang baru dilahirkan.

Ketiga

Dengan mendoakan bayi yang baru dilahirkan. Untuk meghindari bisikan syaitan pada bayi adalah dengan membacakan surat Ali-Imran ayat 36 dengan maksud untuk memohonkan perlindungan Allah SWT untuk anak yang baru dilahirkan agar terhindar dari godaan syaitan yang terkutuk.

فَلَمَّا وَضَعَتْهَا قَالَتْ رَبِّ إِنِّي وَضَعْتُهَا أُنْثَى وَاللَّهُ أَعْلَمُ بِمَا وَضَعَتْ وَلَيْسَ الذَّكَرُ كَالأنْثَى وَإِنِّي سَمَّيْتُهَا مَرْيَمَ وَإِنِّي أُعِيذُهَا بِكَ وَذُرِّيَّتَهَا مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

Artinya:

Maka tatkala isteri 'Imran melahirkan anaknya, diapun berkata: "Ya Tuhanku, sesunguhnya aku melahirkannya seorang anak perempuan; dan Allah lebih mengetahui apa yang dilahirkannya itu; dan anak laki-laki tidaklah seperti anak perempuan. Sesungguhnya aku telah menamai Dia Maryam dan aku mohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau daripada syaitan yang terkutuk."

Doa keselamatan dan perlindungan untuk anak.
"Ya Allah, kumohon perlindungan kepada-Mu untuk anak ini dengan kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan dan kesusahan, dan dari pandangan mata yang menyakitkan." (HR. Bukhari)

Kamis, 13 Februari 2014

Pemberian Nama Kepada Bayi Laki-Laki Atau Perempuan

Mulai bayi berumur satu sampai tujuh hari hendaknya ia diberi nama. Sebaiknya pada hari yang ke-tujuh dari lahirnya. Disunatkan agar di aqiqah-kan dengan menyembelih seekor kambing dan bersedekah kepada fakir miskin kemudian di beri nama yang bagus. Demikianlah anjuran Nabi Muhammad s.a.w dalam sabdanya :

              Min haqqi waladi 'alal walidi tsala tsatu asy ya a. An yuhsinas mahu-idza wulida.
              Wayu'allimahul ada ba idza 'aqilla. Wayuzawwizahu idza adroka.

Artinya :   "Setengah dari pada hak anak di atas bapak 3 perkara. Pertama bahwa ia                                           membaguskan namanya bila telah lahir. Kedua memberikan pelajaran agama                                   bila ia sudah berakal dan ketiga di kawinkan bila telah cukup umur untuk itu".

Adapun nama-nama yang baik itu di anjurkan oleh Nabi Muhammad s.a.w dalam sabdanya :
       
              Sammu abna akum asma al ambiya i

Artinya : "Namakan olehmu akan anak-anak mu dengan nama-nama nabi" Seperti : Ibrahim,                          Ya'kub, Yusuf, Yunus, dan lain lain".

Dan sabdanya pula :
               
               Khoirul asma i ma'ubbida wama hummida

Artinya : "Sebaik-baik nama anak ialah di mulai dengan lafazh "Abdu" dan yang di mulai dengan                    lafazh "Muhammad" atau "Ahmad"". Misalmnya : Abdu'rrachim, Abdu'rrachman,                          Abdullah, dan sebagainya. Muhammad Nur, Muhammad Zain, Muhammad Nafis, dan                      sebagainya.

Kemudian bagus pula mengambil nama 'Ulama 'Ul Amilien yang dahulu "tafa-ulan" (mengambil barakah) dari mereka itu. Demikian pula nama-nama anak perempuan seperti : Aisyah, Chadidjah, Fatimah, dan sebagainya.
Janganlah memberi nama anak-anak kita dengan nama buddha, nama-nama kuffar, nama-nama benda, atau nama-nama binatang ataupun nama-nama yang tiada artinya. Oleh karena di hari qiamat kelak semua manusia akan di panggil dengan namanya dan nama bapaknya.
Alhamdulillah dengan sebab rahmat allah s.w.t  yang terpendam dalam hati ibu-ibu, maka mereka menjadi sangat kasih sayang kepada anak-anaknya. Tiap hari pagi dan petang anak diurusinya dengan amat baik, di mandikanya, di bersihkan badanya, terkadang dengan air hangat (suam), di berinya pakaian yang lembut-lembut yang memang telah di sediakan sebelum anak itu lahir. Keadaan ini bukan hanay sehari dua hari, bukan untuk satu dua minggu, bukan satu dua bulan, satu dua tahun, tetapi seterusnya sampai anak itu besar dan dapat mengurus dirinya sendiri. Maka dalam hal memelihara anaknya, seekor nyamukpun tidak akan di biarkan hinggap di badan anaknya. Seekor kutu busuk pun yang berani menggerayangi anaknya sudah pasti di tindasnya. Demikianlah seluruh kasih sayangnya tertumpah semuanya kepada anaknya.
Saudara-saudara yang budiman,
Apa yang di sebut di atas adalah sebagian kecil saja dan pemeliharaan ibu kita terhadap kita sekalian. Sesungguhnya masih terlalu banyak soal-soal yang berhubungan dengan itu yang tiada luas di uraikan di sini. Semoga yang sedikit ini dapat di jadikan renungan untuk menghisab berapa besarnya budi ibu-bapak kita sekalian.

Selasa, 11 Februari 2014

Keadaan Ibu Setelah Mengandung

Sesudah bayi lahir dengan selamat, bagi ibu hilanglah ketakutan yang mengepung dirinya dan terasa lapanglah dadanya karena diliputi kegembiraan melihat anak yang di kandungnya selama 9 bulan itu telah lahir dengan selamat. Meskipun yang sesungguhnya tidak demikian karena sesudah anak itu lahir si ibu akan lebih letih lagi dan lebih lama lagi masanya merawat dan menjaga kesehatan anaknya pada masa-masa berikutnya. Hal demikian sungguh dapat di rasakan langsung oleh ibu bapak yang mempunyai anak. Umpamanya anak menangis di tengah malam saja, tentulah ibu bapaknya tidak dapat tidur. Demikian juga jika anaknya menangis keras keras pada siang hari, niscayalah akan menyusahkan hati keduanya. Apa lagi jika anak kesayanganya itu menderita sakit, Pastilah hal itu terasa pula pada keduanya. Hati ibu bapak sangat gundah, rasa tersayat hatinya, jantung keduanya bergoncang.
Dalam hal yang demikian keduanya berusaha sekeras-kerasnya dengan mengorbankan tenaga dan harta, berdaya upaya mengobatinya, sedang badan ibu masih lemah, kesehatanya belum pulih. Ibu masih dalam masa nifas yang biasanya sampai 40 hari lamanya.
Dalam masa itu ibu harus banyak minum obat, makan harus di atur dan harus banyak pantang agar muka yang pucat dan layu karena banyak mengularkan darah dan badan yang lemah segera kembali sehat. Sungguh pun demikian keadaanya bagi seorang ibu akan tetap riang gembira dan bersuka cita atas karunia dan nikmat besar yang di limpahkan Allah SWT dengan seorang anak laki-laki atau perempuan yang kelak akan menjadi idaman hatinya dengan penuh harapan agar anaknya menjadi anak yang mendengar kata serta dapat menolong dan yang berguna di masa tuanya. Aamin !
Pesan dari saya : Sayangilah dan patuhilah orang tuamu selagi masih ada dan yang sudah tiada atau pulang ke rahmatullah bersabarlah karena anda akan bertemu kembali di alam sana nanti !!!

Penderitaan Ibu Dalam Mengandung Dan Melahirkan Anak


Saudara-saudara kiranya dapat mengetahui tentang yang dimaksud sebelum diterangkan perkara fadhillah kebaktian terhadap ibu bapak dan bahaya kemurkaan dari pada keduanya.
Maka marilah kita bersama-sama mengigatkan, mengenangkan, dan merenungkan lebih dahulu akan jasa-jasa ibu bapak kita yang amat besar yang tak dapat di nilai dan tak ada taranya. Semoga dapat memudahkan dan membukakan jalan untuk berbakti kepada keduanya dengan mudah dan jauh dari murka keduanya, isnya allah.

Tentang Ibu Mengandung
Ibu mengandung beberapa bulan, biasanya 9 bulan. Bagi seorang ibu yang mengandung berbulan-bulan ini bermacam-macam penyakit dan penderitaan yang timbul karenanya. Setengah dari padanya tidak jarang ibu menderita sakit dan terkadang terus menerus.
Ada pula yang berkemauan yang bukan-bukan, bahkan luar biasa karena ia sedang hamil (berbadan 2). Kian hari kian bertambah besar kandunganya dan akhirnya bila telah sampai masanya ibu melahirkan, disitulah saat yang paling mengkhawatirkan jiwanya. Tidaklah berlebih-lebihan jika "Mautul Ahmar" (mati mendadak) terbayang dipelupuk matanya.
Sesungguhnya sering terjadi ibu yang melahirkan itu meninggal dunia semeblum bayi dalam kandunganya itu lahir. Terkadang terjadi pula hal yang amat menyedihkan yaitu si ibu diangkut ke rumah sakit untuk diberikan pertolongan yang lebih sempurna, mungkin akan mengalami suatu pembedahan untuk mengambil bayinya yang malang di rahimnya. Dalam keadaan yang sangat kritis ini si ibu sangat lemah karena banyak mengeluarkan darah dan sebagainya. Mujurlah kalau sekiranya ibu dan anak dalam keadaan selamat. Ia pasti akan bergembira dan bersyukur kepada Allah SWT yang menghindarkan dia dari bahaya maut. Tetapi bila nasibnya malang ada yang kedua-duanya (ibu dan anak) meninggal dunia pulang ke rahmatullah atau salah satu dari keduanya yang selamat. Sungguh 'ajaib'! Sungguh kekuasaan ilahi yang sangat sempurna yang telah memudahkan keluarnya bayi itu bila sudah saatnya dari jalan yang biasa. Selamat si ibu dan selamat pula si bayi.Allah berfirman dalam Al Quran : "Kemudian jalan keluarnya (dari rahim ibunya) dimudahkan Allah akan dia" (Surat 'Abasa)

Larangan Merokok dalam Islam

Apakah Rokok Haram ?Rokok memang belum ada di masa Rosulullah Shallallohu ‘alaihi Wa Sallam. Namun Islam telah datang dengan membawa kaidah-kaidah yang umum yang mengharomkan setiap perkara yang membahayakan badan atau mengganggu orang lain atau merugikan harta. Berikut ini dalil-dalil tentang hukum rokok.- Allah Ta’ala berfirman (yang artinya): “Dan Allah menghalalkan bagi mereka semua perkara yang baik dan mengharamkan semua yang buruk.”(Al-A’rof:157). Rokok termasuk hal yang buruk yang memudharatkan lagi busuk baunya.- Allah pun berfirman (yang artinya): “Dan Janganlah kalian menjatuhkan diri sendiri dalam kebinasaan.”(Al Baqoroh:195). Rokok menimbulkan penyakit-penyakit yang membinasakan seperti kanker, TBC, dan lain-lain.- Allah juga berfrman (yang artinya):“Dan janganah kalian membunuh diri-diri kalian.”(An Nisaa:59). Rokok membunuh jiwa secara perlahan.- Allah berfirman tentang bahaya khamr (yang artinya): “Dan dosanya lebih besar daripada manfaatnya.”(Al Baqoroh:219). Bahaya rokok pun lebih besar dari manfaatnya, bahkan keseluruhannya merupakan kemudharatan.- Allah berfirman (yang artinya): “Dan janganlah engkau menghambur-hamburkan harta dengan boros, sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara setan.”(Al-Isro:26-27). Rokok adalah pemborosan dan penghambur-hamburan terhadap harta, termasuk amalan setan.- Rasulullah Shallalohu ‘alaihi Wa Sallam bersabda (yang artinya): “Tidak boleh ada kemudharatan, tidak boleh ada perbuatan memudharatkan.”(Shahih diriwayatkan Imam Ahmad). Rokok memudharatkan (membahayakan) penghisapnya, mengganggu orang-orang di sekitarnya dan memboroskan harta.- Rasulullah Shallalohu ‘alaihi Wa Sallam bersabda (yang artinya): “Dan Allah membenci bila kalian membuang-buang harta.”(Mutaffaqun ‘Alaih). Rokok merupakan pembuang-buangan terhadap harta maka Alloh membencinya.- Rasulullah Sholallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda (yang artinya), “Perumpamaan kawan duduk yang baik dengan kawan duduk yang jelek adalah adalah seperti pembawa minyak wangi dan peniup api tukang besi.“(Riwayat Bukhary-Muslim). Perokok adalah kawan duduk yang jelek yang meniup api.- Rasulullah Sholallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda (yang artinya), “Barangsiapa yang meniup racun hingga mati maka racun tesebut akan berada di tangannya lalu dihirupkan selama-lamanya di neraka Jahannam.“(Riwayat Muslim). Rokok mengandung racun nikotin yang membunuh penghisapnya perlahan-lahan dan menyiksanya.- Rasulullah Sholallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda (yang artinya), “Barangsiapa yang memakan bawang putih atau bawang merah, maka hendaknya menyingkir dari kita dan menyingkir dari masjid dan duduklah di rumahnya.“(Riwayat Bukhari-Muslim). Rokok lebih busuk baunya dari bawang putih maupun bawang merah.Sebagian ahli fiqih mengharamkan rokok. Sedang yang tidak mengharamkannya belum melihat bahaya yang nyata yang ditimbulkan, seperti bahaya penyakit kanker. Apabila orang membayar uang 1 lira, kita pasti mengatakannya ia orang gila. Bagaimana orang yang membakar rokok yang harganya ratusan lira yang berakibat membahayakan dirinya dan orang-orang di sekitarnya? Dari semua hadits maupun ayat Al Qur’an tersebut di atas, maka jelas bahwa rokok termasuk diantara semua yang negatif yang membahayakan penghisapnya dan orang-orang di sekitarnya.Apakah anda masih termasuk orang yang beragama dan berperasaan? Apabila rokokmu membuat orang terganggu dan mengotori udara, maka mengotori udara hukumnya haram sebagaimana mengotori air yang dapat membahayakan orang. Andaikata kita bertanya kepada orang yang merokok, apakah perbuatanmu (merokok) akan dimasukkan ke dalam amal baik atau amal buruk? Pasti ia menjawab bahwa rokoknya tersebut termasuk dalam amal buruk.Memohonlah kamu agar kamu bisa meninggalkan rokok, karena barang siapa yang meninggalkan sesuatu karena Allah, maka Allah akan memberi pertolongan. Dan bersabarlah kamu, karena Allah bersama dengan orang-orang yang sabar.Sumber: Dinukil dari kitab “Risalah Taujihat Islamiyah”, Judul dalam edisi Indonesia
Maka dari itu berhentilah kalian merokok wahai hamba Allah yg mulia :)